Menikmati Keheningan Malam


بسم الله الرحمن الرحيم

Di hening malam, kuterjaga
Semata karena kuasamu
Dalam hening malam, kubersujud
Syukuri nikmat atas rahmat-Mu
Oh ya Allah ya Robbi
Sungguh indah, lewati malam-Mu
Kuhadapkan wajah dan hatiku
Tiada kata, malam sunyi sendiri
Yang ada hanyalah kehangatan malam bersama-Mu
Sholatku ibadahku hidup dan matiku
Semata hanya kepada-Mu
(Hedi Yunus - Tahajjud)

Di keheningan malam, di saat sebagian besar orang terlelap dalam tidurnya melepas lelah setelah beraktivitas seharian, segelintir orang terbangun di waktu yang sama, lalu mereka bergegas berwudhu, lalu mendirikan shalat. Shalat pada waktu-waktu seperti ini dinamakan Shalat Tahajjud. Shalat Tahajjud merupakan sebuah ibadah tambahan yang sangat dianjurkan, shalat ini mempunyai keutamaan yang besar, karena ia sulit untuk dilakukan oleh mayoritas orang, "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Q.S. Al-Israa [17]: 79).
Nah, tapi di sini saya tidak akan terlalu membahas mengenai Shalat Tahajjud, tapi tentang menikmati saat-saat malam kita.

Sesungguhnya, saat malam hari adalah saat yang luar biasa, di balik gelapnya malam yang kadang disinari rembulan, terdapat semacam ekstase, atau kenikmatan yang tak akan diketemukan pada siang hari. Siang hari, saat orang-orang beraktivitas, ada yang bekerja, sekolah, berniaga, atau apapun itu, siang hari merupakan saat-saat yang ramai dan sangat berbeda dengan malam hari tentunya.
Biasanya malam hari -termasuk dini hari- adalah saat beristirahat setelah penat beraktivitas seharian, namun seperti yang telah disebutkan di awal, bahwa ada sebagian orang yang terbangun dari tidurnya untuk melakukan Shalat Tahajjud, ada juga yang menambahkannya dengan memohon ampunan, dan waktu yang tepat untuk bermuhasabah (instropeksi) diri. Itulah malam hari -atau dini hari tepatnya- yang memang menjadi saat-saat yang syahdu, khusyu', hening, tenang, damai

Cobalah untuk mencobanya, bangun di saat dini hari atau lebih tepatnya saat sepertiga malam yang terakhir (sekitar pukul 02.00-menjelang subuh), dan rasakan kenikmatannya. Kenikmatan saat shalat malam, kenikmatan saat menangis memohon ampunan atas dosa-dosa lampau, syahdunya bertilawah membaca alquran, mengenanya saat-saat berinstropeksi diri. Dan di sini kita berhasil menghidupkan malam kita.


Namun, kenikmatan malam tidak melulu berhubungn dengan hal yang bersifat ibadah, masih ada hal lain yang kita rasakan sebagai suatu kenikmatan berbeda dari siang hari. Anda yang pelajar atau mahasiswa atau bahkan siapapun anda, saat malam hari atau dini hari adalah saat-saat yang paling berkesan untuk membaca. Membaca apapun, baik membaca kehidupan, atau membaca buku-buku. Saat anda membaca sebuah buku, maka ia akan terasa lebih berkesan, lebih menempel dalam pikiran anda. Bagi pelajar yang kesulitan untuk berkonsentrasi belajar, bangunlah di sepertiga malam terakhir, bacalah sebuah buku pelajaran, maka insya Allah ia akan menempel di pikiran kita, kita akan lebih ingat dengan apa yang kita baca. Lembar demi lembar, kata demi kata akan terasa berkesan. Begitu juga dengan menulis sesuatu, akan ada semacam inspirasi tambahan ketika menulis sesuatu di waktu malam ini, bahkan tulisan ini pun dibuat saat sepertiga malam terakhir. Betapa dahsyatnya malam bila kita berhasil menghidupkannya dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kita.
Maka, selamat mencoba menghidupkan malam, baik mengisinya dengan suatu ibadah tambahan, memohonkan ampun, berinstropeksi diri, belajar, membaca buku atau mengisinya dengan hal-hal lain yang bermanfaat.

"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan."
-Alquran, Surah Al-Muzzammil, ayat 6-


Demikian, Semoga Bermanfaat.
Wa Allah 'Alam.


Firman Maulana, 16 September 2011/17 Syawal 1432, di keheningan malam bermandikan sinar rembulan.

No comments:

Silakan berkomentar, gunakanlah bahasa yang santun dan sopan serta sesuai dengan tulisan di atas