Belajar Kepada Musisi Islam

Musik, kini merupakan hal yang sangat besar di dunia, berbagai macam jenis musik tersedia, penghargaan untuk para musisi pun banyak pula. Musik atau lagu dapat disebut sebagai hal yang cukup berpengaruh dalam kehidupan manusia, terkadang lagu dapat menaikkan semangat orang, atau pun menurunkan semangat seseorang.
Nah, musik atau lagu juga diperhatikan dalam Islam, tentunya dengan tujuan untuk kebaikan dan menyebar kebaikan. Musisi Islam pun kini sudah sangat banyak di dunia, meski ada beberapa kelompok yang tidak terlalu setuju akan musik, namun musik atau lagu juga menjadi sarana yang tepat bagi para musisi Islam ini untuk menyebarkan nilai-nilai Islam melalui senandung-senandungnya. Oleh karenanya, di sini akan dituliskan beberapa musisi Islam yang cukup atau sangat dikenal di dunia, semoga kita dapat mengambil hikmah dari mereka meski yang dituliskan di sini tak banyak dan agak ringkas.



1. Sami Yusuf

Pria Inggris berketurunan Azerbaijan ini merupakan salah satu musisi Islam terbesar di dunia. Sami Yusuf kini telah memiliki tiga album yang kesemuanya sukses, dari mulai album pertamanya yang ketika itu Sami Yusuf baru berumur 23 tahun, Al-Mua'llim yang sukses terjual sebanyak 3 juta kopi, dengan senandungnya yang menjadi hits berjudul Al-Mu'allim juga, senandung yang berisi tentang kecintaan Sami Yusuf terhadap Rasulullah Shalallahu'alaihi wa salam. Lalu, album keduanya yang berjudul My Ummah juga sangat laris di pasaran dengan 4 juta kopi. Beberapa senandungnya yang terkenal adalah "My Ummah", sebuah senandung tentang ajakan agar Ummat Islam kembali bersatu, berjuang untuk mengembalikan kejayaan Islam. Ada pula "Free", yang berisi mengenai pelarangan jilbab di beberapa negara di Eropa, Sami Yusuf menyebarkan semangat bagi para Muslimah untuk terus berjibab melalui senandung itu.
Dan terakhir album ketiganya yang berjudul Wherever You Are yang memang sedikit berbeda dari kedua album sebelumnya. Di album ini sisi Islaminya memang kurang terasa dibandingkan dua album sebelumnya, namun pesan yang disampaikan tetaplah kebaikan.
Sami Yusuf  tak jarang melakukan konser amal untuk beberapa negara miskin di Afrika dan saat ada bencana alam.

Dalam sebuah kesempatan, Sami Yusuf pernah diwawancarai tentang karirnya, Sami Yusuf ditanya tentang tujuannya, maka ia pun menjawab, "Tujuan utama saya selalu melakukan sesuatu untuk Islam dan untuk membuat pemuda Islam bangga akan agama dan identitas mereka. Saya tidak melakukan semua ini untuk ketenaran."
Dan, Sami Yusuf pun pernah berpesan ketika ditanyai pendapatnya tentang pemuda Islam yang agak malu dengan identitasnya, maka Sami Yusuf menganggap itu cukup berlebihan lalu berkata, "Dari pengalaman saya, saya dapat memberitahu Anda bahwa Allah memberi kita kehormatan dan kemuliaan melalui Islam. Kami sangat kuat dan sukses dan diberkati oleh Islam. Kami tidak memiliki pengaruh dan kekuatan uang dari Barat.
Kalau kita berpegang pada agama maka kita akan menemukan kemuliaan itu. Saya sangat percaya bahwa Allah, akan memberi kita kembali kemuliaan dan takdir kita lagi, seperti era Andalusia (era jaya Islam di Spanyol) dan Ottoman (Masa Kekhalifahan Turki Utsmaniyyah). Kita harus menghargai kehormatan, berkah dan martabat Islam. Para pemuda tidak tahu ini. Oleh karena itu, ini adalah salah satu tujuan saya untuk membuat para pemuda memahami hal ini. Islam memiliki harta yang indah dan kita harus menghargainya. Ini adalah Islam yang mengajarkan kita etika moral, institusi apa lagi yang bisa melakukannya?
"

Maka itulah Sami Yusuf, yang berkata bahwa akan menjadi sebuah kehormatan besar apabila Ia wafat sebagai seorang Muslim.

(Lebih lengkap tentang wawancara terhadap Sami Yusuf, klik di sini)


2. Maher Zain
 Berikutnya adalah Maher Zain, pria asal Swedia ini merupakan penyanyi yang terkenal berkat albumnya yang berjudul Thank You Allah, yang di dalamnya terdapat lagu-lagu yang menjadi hits, seperti Thank You Allah, Insha Allah, For the Rest of My Life. Maher Zain yang lahir di Tripoli, Lebanon ini menggunakan jenis RnB untuk lagunya, maka tidak heran lagu-lagunya pun diterima masyarakat luas.

Pada tahun 2006, Maher Zain mendapat kesempatan untuk terjun ke dunia musik yang lebih tinggi lagi, ia diajak ke Amerika Serikat oleh salah satu produser musik, namun di sinilah ia bimbang dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke Swedia dan memperdalam Islam. Hasilnya luar biasa, beberapa tahun kemudian, Maher Zain mendapat balasan yang setimpal, Maher Zain mengguncang dunia lewat senandung-senandungnya. Maka bisa jadi lain ceritanya bila ia tidak kembali ke Swedia untuk memperdalam Islamnya.

Bahkan pada tahun 2011 ini, beberapa lagunya dibuat versi bahasa lain, seperti lagu "Insha Allah" dan "For the Rest of My Life" yang dialih bahasa ke Bahasa Indonesia, judulnya pun berubah, "For the Rest of My Life" menjadi "Sepanjang Hidup". aher Zain juga sempat berkolabirasi dengan penyanyi Muslim lainnya asal Kanada, Irfan Makki dalam "Ya Nabi Salam 'Alaika" dan "I Believe".
Album Thank You Allah pun meraih 8x Platinum di Malaysia, dan 2x Platinum di Indonesia.

Sebuah hal yang menarik untuk kita contoh adalah saat Maher Zain melakukan konser di Indonesia, tepatnya saat di Bandung, diceritakan bahwa saat beres konser ada semacam jumpa fans, dan ketika ada fans nya yang perempuan yang mengajak bersalaman, maka Maher Zain langsung merapatkan kedua telapak tangannya di depan dadanya, sebuah contoh nyata yang menarik, Maher Zain mencontohkan bahwa sebagai bukan muhrimnya, ia tidak akan menyentuh yang bukan muhrimnya.

3. Yusuf Islam (Cat Steven)


 Yusuf Islam, ia merupakan musisi Muslim yang kini telah berusia 63 tahun. Ia adalah seorang Muallaf, nama aslinya adalah Cat Steven. Awalnya ia dikenal sebagai Rockstar pada tahun 1960an sampai 1980an.
Kehidupannya berubah pada suatu saat ia berada di Maroko dan mendengar suara Azan, ia tersentuh dengan azan itu. Lalu pada suatu saat iya pernah terdampar di sebuah pantai di Malibu, California, Amerika Serikat. Pada saat itu ia berkata, "Ya Tuhan! Bila Engkau selamatkan aku, aku akan menagbdi kepadamu!", maka akhirnya Cat Steven selamat dan mulai berkonsentrasi dalam hal agama.
Mulanya sempat terpikir untuk memeluk Buddha, Zen, I Ching, dan lain-lain. Namun, suatu saat ia diberi oleh saudaranya, David Gordon sebuah hadiah hasil kunjungannya ke Jerusalem, yaitu Alquran dengan terjemahan Bahasa Inggris. Akhirnya, Cat Steven mempelajari Alquran dan menjadi muallaf pada 23 Desember 1977, serta mengganti namanya menjadi Yusuf Islam. Nama Yusuf diambil dari salah satu nama Nabi.

Selepas menjadi Muslim, Yusuf Islam sempat vakum dari dunia musik sebelum akhirnya kembali ke dunia musik pada tahun 1995 dengan tema Islam serta kemanusiaan. Setidaknya 10 album berhasil dirilis olehnya, dan menjadi salah satu musisi yang sukses.

Yusuf Islam merupakan contoh yang menarik tentang pencarian kebenaran, dan akhirnya Yusuf Islam mendapatkannya.


4. Zain Bhikha

Zain Bhikha, musisi asal Afrika Selatan berusia 38 tahun. Salah satu musisi Muslim yang masih eksis hingga sekarang. Setidaknya ada 9 album yang dirilis dari tahun 2000 hingga 2011.

Salah satu lagunya yang berjudul Give Thanks to Allah menjadi hits. Zain Bhikha juga mempunyai suara yang khas, bahkan ada yang mengatakan suaranya mirip almarhum Michael Jackson.






5. Native Deen
  Native Deen merupakan Grup Musik Islami asal Washington D.C.. Native Deen yang terbentuk pada tahun 2000 ini terdiri atas tiga orang, yaitu Joshua Salaam, Abdul-Malik Ahmad, dan Naeem Muhammad. Native Deen mengacu pada musik Hip-hop, sehingga dapat diterima oleh masyarakat umum. Salah satu lagunya yang terkenal adalah I'm Not Afraid to Stand Alone. Hingga kini Native Deen telah memiliki empat album, yaitu Not Afraid to Stand Alone, Deen You Know, I Am Near, The Remedy.




6. Raihan
 Raihan, sebuah tim Nasyid fenomenal asal Malaysia. Dibentuk pada tahun 1996 oleh Nazrey Johani, Che Amran Idris, Abu Bakar Md Yatim, Amran Ibrahim, dan Azhari Ahmad. Raihan yang hingga kini Raihan telah merilis 11 album dan beberapa lagunya tak hanya berbahasa Melayu, tetapi juga Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, dan juga Bahasa Cina. Raihan juga mendapat banyak penghargaan dan album-albumnya laku keras, sehingga menjadikannya salah satu tim Nasyid terbaik dunia.
Raihan juga sempat berganti-ganti personil, dan salah satu personilnya, yait Azhari Ahmad wafat pada tahun 2001. Kini, Raihan beranggotakan lima orang, yaitu Che Amran Idris, Abu Bakar Md Yatim, Amran Ibrahim, dan Zulfadli bin Mustaza.
Raihan juga pernah mengadakan Tur Internasional, seperti ke Indonesia, Singapura, Russia, Manchester, Bristol, Glasgow, Johannesburg, dan lain-lain.
Raihan juga pernah tanpil di hadapan Ratu Elizabeth di Inggris.
Raihan pernah pula berkolaborasi bersama Yusuf Islam, Miloud Zenasni, Mecca2Medina, dan lain-lain.


Itulah beberapa dari banyaknya musisi Islam yang terus berkarya menebar kebaikan lewat senandung-senandungnya.

Sekian, Semoga Bermanfaat. :)

No comments:

Silakan berkomentar, gunakanlah bahasa yang santun dan sopan serta sesuai dengan tulisan di atas