Menumbuhkan Kemauan (Al-'Iradah)

MENUMBUHKAN KEMAUAN (Al-‘Iradah)
(oleh Ust. Anis Matta)


Pengantar
Ada 4 hal yang dipelajari:
- Perlunya keasadaran akan tujuan hidup.
- Pentingnya urgensi perencanaan hidup.
- Bagaimana hidup ini harus dilalui.
- Sejenak berfikir, lalu merenung.

Karena, ada hal yang harus diketahui antara keinginan berjalan di jalan Allah dan realita hidup dijembatani oleh kemauan.
Sekuat apapun kesadaran seseorang, sejernih apapun pikiran seseorang, jika tidak ada keinginan yang kuat, maka pikiran tak jadi kenyataan.
Kemauan adalah pembeda antara orang yang hanya memiliki pikiran dengan orang yang jujur ingin merealisasikan dan mewujudkan impian itu. Dalam alquran terdapat kata ‘adziman sebagai kata kemauan. ‘Adziman/’Iradah/kemauan adalah jembatan kesadaran dengan realita kehidupan kita. Mukmin yang kuat lebih disenangi Allah daripada mukmin yang lemah.
Sebenarnya, orang yang paling kuat memengaruhi kita adalah yang paling kuat kemauannya.

Menumbuhkan Kemauan
Ada 3 langkah menumbuhkan kemauan:
1. Mengumpulkan tenaga.
2. Menggunakan tenaga.
3. Mengembalikan tenaga.

1. Mengumpulkan Tenaga
Bagaimana caranya? Jawabannya, harus menyadari tujuan hidup kita, “Kita mau jadi apa?”
Bagaiaman merenungkan tujuan hidup? Jawabnya, dengan duduk, merenung, menulis, memang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Tetapi ada 1 cara yang bagus:
Bayangkan anda membeli sebuah peti jenazah, lalu masuk ke dalamnya, minta diantar ke kuburan, lalu dikuburkan. Lalu, pada saat itu, sebelum dikuburkan, ada beberapa sambutan, yang pertama dari keluarga anda, lalu teman kantor/kuliah/kerja anda, lalu teman sepergaulan anda, lalu pengurus masjd atau organisasi yang anda ikuti.
Buatlah bayangan apa yang anda inginkan tentang apa yang dikatakan mereka tentang anda dan anda tidak memiliki hak menjawab! Anda tidak bisa menyanggah pernyataan mereka, anda tidak bisa mengiyakan dan tidak bisa mentidakkan. Apa yang mereka tahu tentang anda, semuanya akan diucapkan pada saat itu.

Anda ingin diketahui sebagai apa?
Anda ingin dikenang sebagai apa?
Anda ingin mati seperti apa?


Biasanya ketiga pertanyaan ini akan menuntun anda untuk tujuan hidup anda, misi anda, misi yang dicapai.
Dan, untuk mencapai misi ini, misi yang mendorong untuk yang baik, ada syaratnya: kita harus mencintai sesuatu yang kita kerjakan, untuk mencintai sesuatu, maka kita harus tahu manfaatnya.
Di dalam alquran terdapat banyak sekali perintah dengan manfaatnya, contoh: Shaum, al-baqarah:183:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
Shaum -> Agar kamu bertakwa.


Mengumpulkan tenaga:
- Konsentrasi
- Tahan amarah
- Meninggalkan urusan tak berguna bagi diri
- Hindari urusan sepele
- Istirahat cukup

2. Menggunakan Tenaga
Ada 3 prinsip:
- Keteraturan
Manfaat jadwal (schedule)
- Keseimbangan
- Moderasi (kesederhanaan)
Jangan berlebihan. Mudah future ibadah, karena ibadah terlalu diforsir.

3. Mengembalikan Tenaga
Ada 3 cara:
- Berkhalwat
Ada beberapa manfaat: menjernihkan fikiran, mengistirahatkan jiwa, serta relaksasi, dll.
- Muhasabah/evaluasi
Bisa 1 tahun sekali, 6 bulan sekali, 3 bulan sekali, 1 bulan sekali, 1 pekan sekali, atau 1 hari sekali.
- Travelling/wisata/perjalan
an
Ada beberapa manfaat: Memperoleh inspirasi, memperluas wawasan, memperoleh ketenangan jiwa, perasaan indah.
- Penjadwalan ulang.

No comments:

Silakan berkomentar, gunakanlah bahasa yang santun dan sopan serta sesuai dengan tulisan di atas