Gladiator Sains: Sahutan Bintang, “Seperti Inilah Mesin Kosmos Bekerja”

بسم الله الرحمن الرحيم [right-post]

Suatu ketika pada abad ke-17, Isaac Newton merumuskan teori universal gravitasi, ia menaruh keyakinan pada teori tersebut bahwa alam adalah buah kehendak bebas Tuhan untuk mendapatkan kepastian matematis. Mesin kosmos tidak lagi sekadar berputar. Namun mesin itu berputar untuk berproduksi.

Tidak lama setelah itu, Boyle, seorang ahli eksperimentasi ternama pada zamannya terpengaruh oleh filsafat Descartes. Boyle, yang percaya akan peran aktif Tuhan di dunia, merumuskan kinerja mesin kosmos melalui dua asas: materi dan gerak. Kosmos adalah sebuah mesin yang bermula “dari kehendak Tuhan”.

Nebula
Dari kedua pandangan tokoh fisika klasik tersebut dapat ditarik bahwa mesin kosmos tercipta dari kehendak bebas Tuhan dan mesin kosmos selalu bergerak dan menghasilkan materi. Bayangkan kita sedang mengarahkan pandangan ke arah langit malam, melihat ribuan bintang-bintang yang menerangi cakrawala. Seraya berfikir bagaimana bintang yang menerangi malam itu tercipta? Apakah bintang seperti manusia yang lahir, muda, dewasa, reproduksi dan mati?

Seiring perkembangan sains ditemukan fakta bahwa bintang di alam semesta mengikuti siklus alamiah layaknya seorang manusia, ia lahir, hidup dan mati. Namun berbeda dengan makhluk hidup, sebuah bintang dilahirkan di Nebula (debu kosmik), tumbuh dewasa di galaksi dan berakhir hidup menjadi Supernova yang mampu menciptakan lubang hitam atau bintang neutron.

[alert title="Tulisan lain mengenai Gladiator Sains" icon="info-circle"] [/alert]
Bila janin manusia tercipta didalam rahim, maka Nebula merupakan tempat bintang lahir. Bintang tercipta dari molekul gas dan debu kosmik yang bergabung dan berputar dalam pusaran menjadi objek langit yang kompak. Ukuran bintang saat dilahirkan menentukan nasibnya kelak ketika bintang tersebut mengalami kematian. Pada usia aktifnya sebuah bintang dapat dikatakan memasuki usia dewasa. Di dalam inti bintang umumnya terjadi fusi nuklir (dimana unsur hidrogen diubah menjadi unsur lebih berat seperti helium, oksigen dan karbon) proses ini kemudian menghasilkan cahaya dan energi panas. Namun bila sebuah bintang sudah kehabisan bahan bakarnya, menandakan bintang tersebut mendekati kematian. Bintang yang massanya cukup besar akan meledak menjadi Supernova. Kecemerlangannya ribuan kali lipat matahari. Jika massa bintang tersebut masih cukup besar, sisa bintang akan runtuh tertarik gaya gravitasinya sendiri. Jika gravitasi amat kuat juga cahaya akan tersedot ke intinya. Umumnya kita sebut “Lubang Hitam” (Black Hole) sebab cahaya sekalipun tak lolos gaya gravitasi objek langit ini.

Supernova
Material ledakan sebuah bintang atau Supernova berupa debu kosmik akan tersebarkan ke seluruh jagat raya. Ini akan menjadi material awal dari pembentukan bintang-bintang berikutmya. Dapat kita bayangkan bila semua bintang-bintang mati dan tidak ada bintang-bintang baru, langit malam akan semakin gelap. “Begitulah mesin kosmos berputar serta berproduksi”.



Fenomena Supernova, bila sebuah bintang mengalami fase akhir dari hidupnya akan terjadi sebuah ledakan. Pengamatan dengan teleskop Hubble memberikan hasil yang menakjubkan salah satunya adalah gugusan radiasi yang membentuk formasi seperti mawar merah dengan warna-warni mengkilap. Mawar merah tersebut menunjukan spektrum warna bintang. Semakin jauh dari inti ledakan spektrumnya semakin merah semakin tua hingga akhirnya terlepas dari ikatanya dari daya tarik gravitasinya. Hal uniknya dari peristiwa kosmik tersebut adalah Al-Qur’an memberikan petunjuk mengenai fenomena Supernova: “Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan.” (Q.S 77:8) serta “Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak” (Q.S 55:37).

Black Hole melewati sinar.

Black Hole tercipta dari ledakan Supernova sebuah bintang yang mati, ketika suatu bintang mati yang tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Permukaan Black Hole luar biasa padat, dengan medan gravitasi yang luar biasa bahkan cahaya pun tak bisa lolos darinya. Secara kasat mata, Black Hole tidak dapat dilihat, karena memang tidak memancarkan cahaya dan bergerak cepat akan tetapi ada beberapa cara untuk mendeteksi keberadaan Black Hole, seperti menggunakan teleskop infra merah. Walaupun Black Hole tidak memancarkan cahaya, tetapi objek tersebut memancarkan energi yg begitu besar, salah satunya adalah gelombang infra merah. Petunjuk mengenai fenomena Black Hole, terdapat di dalam Al-Qur’an: “Aku bersumpah demi bintang tersembunyi. Yang bergerak cepat yang menyapu,” (Q.S 81:15-16).

Keesimpulannya di balik eksistensi alam ini ada “kehendak Tuhan” yang mengaturnya, “kekuatan” yang menggerakkannya, dan “hukum” yang menertibkannya. Hukum ini mengatur pertautan diantara satuan-satuan komponen alam semesta (kosmos) secara keseluruhan dan menertibkan semua gerakannya. Begitulah mesin kosmos bekerja.

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy …" (QS. 7:54).

Sekian, Insya Allah bersambung, Semoga Bermanfaat.


[tab] [content title="Tentang Penulis"] Hasya Syarif
Writer Semoga Bermanfaat [/content] [content title="Tulisan Lain Dari Hasya Syarif"]
[/content] [/tab]

No comments:

Silakan berkomentar, gunakanlah bahasa yang santun dan sopan serta sesuai dengan tulisan di atas